Karena rasa penasaran akan sebuah tempat yang katanya cukup unik bentuknya, dimana terdapat di salah satu jajaran bukin manoreh magelang kecamatan borobudur magelang jawa tengah, dan ingin lansung melihat dan mengetahui sebenarnya tempat apa disana, dan jika di izinkan ingin bertemu lansung dengan pemiliknya, dan akhirnya terpuaskan.dan berikut adalah oleh olehnya.
akses kesini anda dapat lansung ke lokasi jika anda berada dari pintu kawasan candi borobudur menuju bukit rhema kearah barat melawati jalan borobudur - salaman, posisisis jalan masuk setelah melewati bukit puthuk setumbu, akan ada papan petunjuk yang di buat oleh warga menuju lokasi ini. jalan kecil yang hanya bisa di lewati oleh mobil kecil menuju jaranan bukit manoreh.
karena jalanya mendaki dan tidak boleh di lalui kendaraan anda akan di wajibkan memarkirnkan kendaraan di area yang sudah di tentukan oleh warga sekitar. dan berjalan kaki menanjak 45 derajar untuk naik kebukit rhema berjalan menanjak sepanjang 300 meter.
sampai di atas anda akan melihat gundukan punggung gunung dan bangunan berbentuk burung merpati, atau banyak orang yang menyebut nya dengan gereja ayam, persis seperti di film ada AADC 2.
dilihat dari arsitektural bangunan ini masih sangat muda berbeda dengan bangunan bersejarah yang lain yang ada di magelang, mengunakan bahan baku pasir dan semen serta bata merah, tidak ada batu batuan andesit terdapat di tempat ini, bangunanya pun termasuk bangunan baru, dengan rangka besi beton bertung yang melingkar. di posisi badan bangunan. namun agak sedikit ringkih jika saya perhatikan untuk sebuah bangunan dengan bahan dasar beton bertulang. namung sayang bangunan ini banyak ditumbuhi lumut dan tidak terawat terutama di bagian belakang
ternyata benar bagunan ini layaknya seperti banguan gedung yang lain hanya saja bentuknya saja yang di buat unik, beruntung saya dapat bertemu dengan bapak daniel alamsjah pemilih gereja ayam ini dan beliau sempat bercerita kesaya dengan suara lirih namun masih terdengan jelas.
sedikit cerita dari pak daniel sang pemilik bangunan ini saat saya berkunjung ke tempat ini, dalam ceritanya pak daniel bermimpi seperti ditunjukan seseorang untuk membangun sebuah rumah doa di sebuah bukit, dan akhirnya pak daniel memilih bukit remha untuk tempat didirikan rumah doa tersebut. rumah doa ini di tujukan oleh siapa yang yang ingin berdoa di tempat ini menurut pengakuanya.
masih cerita menurut pak daniel bangunan ini di bangun pada tahun 1992 dan sempat terhenti tahun 2000 karena kehabisan modal untuk biaya pembangunan, dan tempat ini juga di jadikan tempat rehabilitasi pengunaan narkoba. penyembuhan penyakit jiwa, yang tergabung dalan remha ministry
ruang paling bawah merupakan ruang bawah tanah yang di jadikan ruang doa yang di buat sekat sekat dan aura gaib banyak di rasakan diruang ini, dan beberapa ruang buat tempat beristirahat, sedangkan lantai 1 merupakan ruang lapang yang di gunakan sebagai auditorium. untuk sebuah pertunjukan dengan sebuah panggunag de muka ruangan, pintu masuk hanya dari sisi sebelah kiri. dengan ruang pemcahayaan berbentuk jendela bentuk kembang
lantai dua dari bangunan ini terdapat di bangunan kepala burung dengan 4 lantai, sedangkan view yang paling romantis berada di pucuk kepala merpatinya, jajaran bukit manoreh terbentang di sini, jika kita melihat pandangan tepat ke depat arah kepala burung berada kita dapat melihat candi borobudur yang berdiri megah di atas bukit.
mungkin itu sekelumit oleh oleh yang saya dapat kan saat berkunjung ke magelang bagi yang penasaran dapat lansung saja ke tempat ini, mungkin tempat ini dapat di jadikan destinasi kedua setelah candi borobudur di magelang, destinasi selanjutnya rasakan sensasi rafting di sungai ello magelang jawa tengah.