Mendengar kata karawang, berarti teringat akan sebuah tempat yang pada jaman perang kemerdekaan mendapat julukan dengan sebutan Lumbung padi. Disana juga perupakan pangkal perjuangan rakyat indonesia menuju kemerdekaanya.
Ternyata sampai sekarang memang benar, sebagain besar daerah karawang masih di huni oleh area persawahan, namun tidak seluas dulu, kini sudah banyak berdiri perumahan perumahan dan kawasan industri. Tapi sisa sisa sejarahnya masih ada di tempat ini. Ya itu dengan sebutan Kota Pangkal Perjuangan. Karena dari sinilah pangkal perjuang untuk memproklamirkan kemerdekaan bangsa indonesia ter bentuk yang kita kenal dengan pesristiwa renggasdengklok.
Jika kita mengunjungi renggasdengklok kita akan menjumpai sebuah tugu yang di beri nama tugu kebulatan tekad.sebuah tugu dengan bentuk bulat dan kepalan tangan di atasnya.
tempat ini berada di dekat alun alun kecamatan renggas dengklok.tugu ini dikelingi pagar beton dengan 1 buah pintu gerbang untuk masuk, di belakang tugu terdapat dinding dengan relif perjuang terutama saat proklamasi. Jalan setapak dari pintu gerbang dan beberapa pohon yang di tanam di pingiran taman.
selain tugu kebulatan tekad di renggas dengklok juga masih terdapat rumah pengasingan atau rumah sejarah yang di gunakan para pemuda untuk berdiskusi dengan Ir sukarno dan Drs Muh Hatta, bentuk rumah yang sudah di renofasi namun masih tersisa bentuk aslinya dari tugu kebulatan tekad menuju Rumah sejarah dengan memasuki jalan kecil yang berada di sebelah kiri tugu kebulatan tekad.
selain tugu kebulatan tekad di renggas dengklok juga masih terdapat rumah pengasingan atau rumah sejarah yang di gunakan para pemuda untuk berdiskusi dengan Ir sukarno dan Drs Muh Hatta, bentuk rumah yang sudah di renofasi namun masih tersisa bentuk aslinya dari tugu kebulatan tekad menuju Rumah sejarah dengan memasuki jalan kecil yang berada di sebelah kiri tugu kebulatan tekad.
diatas adalah gambar penamakan dari rumah yang di yakini bahawa Ir sukarno dan Drs Moh Hatta pernah di bawa kesana oleh para pemuda untuk berdiskuti tentang percepastan untuk proklamasi kemerdekaan negara Republik Indonesia. bentuk bangunan depan terutama bagian ruang tamu dan teras masih asli, hanya ada beberapa pemugaran seperti dinding kayu dan lantai teras, menurut penunggu rumah ini. Didepan rumah ini terdapat gapura yang bertuliskan Rumah sejarah